Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 20:41:53【Tempat Makan】052 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(899)
Artikel Terkait
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
Resep Populer
Rekomendasi

Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI